Selasa, 01 Desember 2015

KARSINOMA PARU-PARU



Karsinoma Paru atau kanker paru adalah : salah satu jenis   penyakit paru – paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan berarah.
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru itu sendiri maupun keganasan dari luar paru.
Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir
90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah.

Gejala / keluhan yang timbul :
Batuk2 dengan/ tanpa dahak
Batuk darah / Haemoptoe
Sesak nafas/ nafas tersengal - sengal
Sakit dada
Sulit / sakit menelan
Benjolan dipangkal leher
Kerap kambuhnya radang paru-paru

Pemeriksaan yang dilakukan :
Pemeriksan Penunjang:
Pemeriksaan Laboratorium
darah,urin, tinja, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah dll
2. Pemeriksaan Radiologi
Thorax  PA & Lat, Fluoroscopy u/ biopsi via bronchus
3. Bronkoskopi
Diikuti dengan biopsi tumor/ dinding bronchus
Biopsi
Tindakan bedah
a) Mediastinoskopi              b ) Torakotomi
6. Pemeriksaan Histopatologi
Teknik pengobatan karsinoma paru-paru :
Operasi /pembedahan
sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut jaringan KGB intra pulmonal dengan lobektomi maupun pneumonektomi
Tehnik Radiasi Kuratif
Dosis kuratif  dosis 60 – 70 Gy dengan fraksi 5 kali /minggu
Tehnik Kombinasi Kemoterapi dengan Radiasi ( Kemoradiasi )


Prosedur Radioterapi
1.Poliklinik radioterapi
Menerima Rujukan dari Spesialis Lain
Melihat kelengkapan dokumen dan pemeriksaan penunjang: patologi anatomi, radiologik, laboratorium
Mengevaluasi diagnosis PA, staging, radikalitas operasi
Menentukan perlu tidaknya radiasi
Menentukan tujuan terapi radiasi
Menentukan metode radiasi

2.Ruang Simulasi ( Simulator )
Memposisikan pasien dimeja pemeriksaan dengan posisi sama dengan posisi saat penyinaran
Menentukan luas lapangan radiasi
Menggambar lapangan radiasi ditubuh pasien serta mengukur ketebalan objek ( separasi )

3. CT-Planning, bila radiasi menggunakan TPS, bila tidak pakai TPS maka data dan pasien langsung ke ruang penyinaran.

4. Ruang Penyinaran  ( Melakukan penyinaran dengan posisi dan teknik yang sama pada waktu simulator.

Teknik Radioterapi
Menggunakan teknik standar dengan 2 lapangan Plan Paralel / Depan - Belakang
Bila menggunakan tehnik menyudut harus memakai TPS .
Lapangan penyinaran bisa 3  ( AP, OBLQ 270 dan 90 )
Bila lokasi tumor agak ke apeks paru, supraclavikula masuk dalam lap. Radiasi.
Posisi Pasien : Pasien supine dengan kedua tangan ditarik keatas kepala.
Fraksinasi : 5 kali seminggu dengan dosis perfraksi 180 – 200 cGy .



Radiasi untuk keadaan khusus  ( Sindroma Vena Cava Superior / VCSS ) dan Palliatif diberikan dosis :
Keadaan umum buruk, radiasi 1 X 800 cGy, bila satu minggu kemudian ternyata keadaan umum masih buruk maka diberikan lagi 1 X 800 cGy.
Keadaan umum sedang :
Belum ada hasil PA : Radiasi 200 – 300 cGy / fraksi, dinilai setiap hari.Bila keadaan mambaik segera dikirim kembali untuk upaya diagnostik.
Sudah ada hasil PA : Radiasi sesuai dengan stadium tumor.
Untuk keadaan gawat darurat diberikan radiasi dengan dosis 300 cGy perfraksi.

Untuk stadium IV , dosis 10 X 300 cGy atau 5 X 400 cGy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar