Minggu, 19 Januari 2014

INFORMATION ABOUT RADIOTHERAPY

Radioterapi adalah terapi kanker yang menggunakan energi pengion yang bertujuan untuk mematikan sel kanker sebanyak mungkin dengan kerusakan sel normal sekecil mungkin.. Radiasi pengion adalah Gelombang elektromagnetik atau partikel yang bila mengenai materi akan menyebabkan suatu proses ionisasi pada materi tersebut.


 Tujuan radioterapi adalah untuk pengobatan secara radikal, dimana diuraikan sebagai berikut:
A.    sebagai terapi paliatif yaitu untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman
akibat kanker, bila kemungkinan untuk bertahan hidup rendah. Syarat : tumor dalam stadium lanjut
B.     sebagai terapi kuratif, yaitu bentuk pengobatan yang bertujuan untuk  kemungkinan bertahan hidup setelah pengobatan yang adekuat. Syarat : tumor masih dalam stadium dini, dan sifat tumor benar radiosensitif.
Dosis dari radiasi ditentukan dari ukuran, luasnya, tipe dan stadium tumor bersamaan dengan responnya terhadap radioterapi.
            Prinsip dasar radioterapi ialah memberikan dosis radiasi terukur dan tepat pada volume tumor yang akan diradiasi dan meminimalkan efek radiasi pada jaringan sehat sekitar tumor. Hal-hal yang harus diingat pada radioterapi adalah efek samping yang terjadi setelah dilakukan radioterapi tergantung dari dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien.
            Kegunaan radioterapi, yaitu:
  Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa dikombinasi dengan pengobatan lain seperti pembedahan atau kemoterapi.
  Mengontrol : jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar.
  Mengurangi gejala : selain untuk mengontrol kanker, radioterapi juga dapat mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri.
Jenis radioterapi dibagi menjadi dua, antara lain :
A.    Radiasi eksterna (Teleterapi), adalah bentuk pengobatan radiasi dengan sumber radiasi mempunyai jarak dengan target yang dituju atau berada diluar tubuh. Sumber yang dipakai adalah sinar X atau photon yang merupakan pancaran gelombang elektromagnetik. Contohnya radiasi dengan pesawat orthovolt, Cobalt 60, Caesium 137, linear accelerator.
Keuntungan : daerah cakupan target radiasi luas dan penetrasi sinar sesuai dengan yang direncanakan. Kerugian : jaringan sehat di sekeliling tumor akan tercakup dalam daerah lapangan radiasi.
Sinar diarahkan ke tumor yang akan diberikan radiasi, besar energi yang akan diserap oleh tumor tergantung dari:
·         Besarnya energi yang dipancarkan oleh sumber energi
·         Jarak antara sumber energi dan tumor
·          Kepadatan massa tumor
B.     Radiasi interna (Brakhiterapi), adalah bentuk pengobatan radiasi dengan mendekatkan sumber radiasi kesasaran yang dituju. Sumber radiasi yang umum digunakan antara lain I-125, Ra-226, yang dikemas dalam bentuk jarum, dan dapat diletakkan dalam rongga tubuh (intracavitary).
Brakhiterapi dapat dipakai sebagai sarana pengobatan primer untuk tumornya (tumor) mendapat dosis radiasi sepenuhnya dari sumber) ataupun sebagaii "booster" untuk menambahkan dosis setelah radiasi eksternal dengan tujuan mengurangi efek radiasi pada jaringan sehat. Karena dengan meletakkan sumber radiasi pada jaringan tumor, jaringan sehat sekitarnya akan menerima dosis yang jauh lebih rendah. Kerugian : cakupan lapangan radiasi terbatas, tidak seluas pada teleterapi.



Sinar yang dipakai untuk radioterapi adalah :
A.    Sinar Alfa
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sehingga tidak dapat digunakan untuk radioterapi.
B. Sinar Beta
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Sinar ini dipancarkan oleh zat radioaktif yang mempunyai energi rendah. Daya tembusnya pada kulit terbatas, 3-5 mm. Digunakan untuk terapi lesi yang superfisial.
C.     Sinar Gamma
Sinar gamma adalah sinar elektromagnetik atau foton yang berenergi tinggi. Sinar ini dapat menembus tubuh. Daya tembusnya tergantung dari besar energi yang menembus sinar itu. Makin tinggi energinya atau makin tinggi voltagenya, makin besar daya tembusnya dan makin dalam letak dosis maksimalnya. Radioisotop yang digunakan antara lain :
1. Calcium 137: sinar gamma
2. Cobalt 60: sinar gamma
3. Radium 226: sinar alfa, beta, gamma
D. Sinar X
Sinar X ialah gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang antara 10-11 m sampai 10-8 m dan dihasilkan pada waktu elektron berenergi tinggi menumbuk suatu target dengan frekuensi 1016 Hz sampai 1020 Hz.
2.2  LINAC dan Cobalt-60
            A. LINAC
            LINAC (Linear Accelerator) adalah peralatan yang menggunakan medan listrik dan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mempercepat partikel yang bermuatan sehingga memiliki energy tinggi. Pada dasarnya asselerator dalam medis adalah sebuah mesin yang digunakan untuk pembangkit electron, mempercepat sekaligus mengatur lintasannya dan kemudian dipancarkan dalam dua mode pilihan yaitu pancaran electron yang digunakan untuk penyinaran tumor superficial dan pancaran yang ditumbukkan pada target sehingga menghasilkan sinar x (untuk penyinaran tumor yang lebih dalam). Untuk mempercepat gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan magnet.
Pesawat LINAC
            Akselerator digunakan untuik menghasilkan sinar X dengan energi yang tinggi dengan menggunakan yaitu :
·         Tabung Betatron dan Sinkrotron
Penamaan Betatron mengacu pada jenis sinar radioaktif yaitu sinar-ß, yang merupakan aliran elektron berkecepatan tinggi. Betatron terdiri atas tabung kaca hampa udara berbentuk cincin raksasa yang diletakan diantara dua kutub magnet yang sangat kuat. Penyuntik berupa filamen panas yang berperan sebagai pemancar elektron dipasang untuk menginjeksi aliran elektron ke dalam tabung pada sudut tertentu sehingga akan terbentuk dua gaya. Gaya yang pertama membuat elektron bergerak mengikuti lengkungan tabung. Di dalam medan magnet, partikel akan bergerak melingkar. Gaya yang kedua berperan mempercepat gerak elektron hingga kecepatannya semakin tinggi. Melalui gaya ke dua ini, elektron memperoleh energi kinetik yang sangat besar. Dalam waktu sangat singkat, elektron akan bergerak melingkar di dalam tabung beberapa ribu kali. Apabila energi kinetik elektron telah mencapai nilai tertentu, elektron dibelokan dari jalur lengkungannya sehingga dapat menabrak target secara langsung yang berada di tepi ruangan. Dari proses tabrakan ini pancaran sinar X berenergi sangat tinggi. Kelemahan betatron memerlukan magnet berukuran sangat besar guna mendapatkan perubahan fluks yang diperlukan untuk mempercepat elektron.
Sinkrontron elektron ini yang digunakan mengatasi kelemahan betatron. Alat ini berfungsi sebagai pemercepat elektron yang mampu menghasilkan elektron dengan energi kinetik lebih besar di bandingkan Betatron.
            Prinsip kerja dari LINAC sebagai berikut:
LINAC semula dipakai untuk mempercepat partikel bermuatan positif seperti proton. Namun, setelah berbagai modifikasi, mesin dapat pula dipakai untuk mempercepat partikel bermuatan negatif seperti elektron. Dalam hal ini, elektron yang dipercepat mampu bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Jika elektron berenergi tinggi itu ditabrakan pada target dari logam berat maka dari pesawat LINAC akan dipancarkan sinar-X berenergi tinggi.
Radioterapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan elektron berenergi tinggi. Elektron yang dipercepat dalam LINAC dapat langsung di manfaatkan untuk radioterapi tanpa harus ditabrakan terlebih dahulu dengan logam berat. Jadi, LINAC dapat juga berperan sebagai sumber radiasi partikel berupa elektron cepat yang dapat dimanfaatkan untuk radioterapi tumor. Akselerator Linear dalam aplikasinya menggunakan teknologi gelombang mikro yang juga digunakan untuk radar. Gelombang mikro ini dimanfaatkan untuk mempercepat elektron dalam akselerator yang disebut “wave guide”.
LINAC menggunakan teknologi microwave (teknologi yang sama seperti yang digunakan dalam radar) untuk mempercepat electron digunakan suatu alat yang disebut sebagai “wave guide”, hal tersebutlah yang kemudian mengizinkan elektron bertumbukan dengan heavy metal target. Hasil dari tumbukan antara elektron dan metal adalah high-energy x-rays yang dihasilkan oleh metal target. High energy x-rays tersebut kemudian akan diatur untuk kemudian diberikan pada pasien tumor dan diatur keluarannya dari mesin yang disesuaikan dengan keadaan dari pasien. Sinar yang keluar dari bagian accelerator disebut sebagai gantry yang berotasi di sekeliling pasien.
LINAC juga dilengkapi dengan MLC (Multi Leaf Collimator) sebagai pengganti blok individu yang akan menyesuaikan dengan bentuk tumor dan mengurangi efek pada jaringan normal dengan area yang difokuskan pada daerah tumor. Pesawat LINAC digunakan untuk organ yang kedalamannya ≥ 5 cm.
B. Cobalt-60
            Pesawat teleterapi Co60 disebut juga pesawat teleterapi gamma yaitu alat yang digunakan untuk radioterapi dengan jarak sumber ke objek yang disinari relative jauh dan memancarkan radiasi gamma dari bahan isotop radioaktif Co60. Dimana Cobalt60 memiliki waktu paruh 5,3 tahun. Sinar Gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Gamma bermuatan nol dihasilkan akibat transisi inti nukleon.
            Pesawat Co-60 memiliki lampu kolimator dan fiber optik yang berfungsi untuk mendapatkan titik sentral dari luas lapangan penyinaran, mengatur jarak sumber ke obyek dengan mengubah ketinggian meja. Penyimpangan output radiasi pesawat teleterapi Co-¬60 terjadi karena geometri dari isotop berbentuk silinder bukan bola dan berkas radiasi yang digunakan ialah berkas terkolimasi. Keberhasilan pelaksanaan teleterapi dengan menggunakan pesawat telecobalt-60 sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran dan geometris sumber, serta jarak sumber ke permukaan kulit pasien.
 Pesawat Co-60 ini digunakan untuk organ yang memiliki kedalam ≤ 5 cm.
Perbedaan Cobalt 60 dengan LINAC
No
Perbedaan
LINAC
Cobalt 60
1
Sumber Energi
Generator Listrik
Radioaktif alami
2
Jenis Radiasi
Foton & elektron
Gamma
3
Sinar Hambur
Kecil
Besar
4
Output
Konstan
Turun (half life)
5
Prinsip
Daya tembus
Daya serap

source ( www.google.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar