Minggu, 19 Januari 2014
PESAWAT RADIOGRAFI PANORAMIC
Pengertian panoramic radiografi ( E. Langland , 1982) , panoramic berasal dari kata panorama yang artinya pemandangan yang luas dan indah , sedangkan panoramic dalam arti radiografi adalah teknik pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran gigi geligi berikut mandibula dan maxilla. Istilah panoramic ini dimulai di kenal tahun 1959 saat S.S White Company di Amerika Utara memperkenalkan pesawat panorex/panoramic, yang mana sekarang di kenal dengan pesawat panoramic.
MEKANISME / SISTEM KERJA PANORAMIK
Sistem kerja dari pesawat panoramic menurut Olaf E Langland (1982) , prinsipnya adalah sama dengan tomogram, yang mana tube dan film selama eksposi berputar mengelilingi pasien, dengan tiga pusat sumbu rotasi, satu sumbu rotasi konsentris anterior (tepatnya disebelah insisivus pada regiomolar). Dan satu sumbu eksentris untuk bagian rahang samping (tepatnya dibelakang molar tiga). Untuk menghasilkan gambaran yang baik sewaktu film dan tube berputar , posisi kepala harus dalam keadaan fixaxi, waktu berputar tube dan film ini biasanya di set atau diatur oleh pabrik dan operator / radiographer hanya menekan tombol timer yang ada, hingga perputaran film dan tube selama expose dapat menggambarkan keseluruhan gigi-geligi dari geraham paling kiri (molar tiga kiri) sampai gigi geraham paling kanan (molar tiga kanan).
Sistem kerja pesawat ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Peralatan yang digunakan.
Pesawat.
Pesawat yang digunakan pada radiografi panoramic dan sepalometri umumnya telah dirangkai menjadi satu, radiographer hanya mengubah fungsi yang ada pada tabel pesawat dan jarak antara focus ke film (FFD).
Kaset.
Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi panoramic digunakan kaset kurva ukuran 15 x 30 cm dan menggunakan intensifier screen blue emitting dan green emitting.
Film
Film panoramic ukuran 6 x 12 inch ( 15 x 30 cm)
Prosedur penatalaksanaan pemeriksaan panoramic, menurut Richard C. O’Brien
a. Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
b. Temporal clampsk dutu digunakan untuk fiksasi kepala, sebelum pasien diintruksikan duduk, tentukan kV
dan mA sesuai dengan keadaan pasien.
c. Intruksikan pasien untuk duduk, letakan dagu pada chin rest sehingga posisi kepala dari pasien menjadi simetris. Jika pertengahan kepala tidak tepat pada chin rest, maka gigi molar yang di hasilkan pada film tidak dalam ukuran yang tepat. Ketika pasien diposisikan dengan tepat sesuai intruksi, columna spinalis akan tergambar tepat dibelakang dari insisivus tengah.
d. Jika gambaran yang di inginkan terhindar dari overlapping dengan gigi geligi kain kasa diletakan antara insisivus pasien.
e. Kaset dan tube harus tepat segaris dengan arkus pasien, untuk memenuhi hal tersebut, naikan atau turunkan kepala tube dengan menggunakan foot pedal dan hand switch sampai angka pada skala di chin rest sesuai dengan skala unit.
f. Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi dilakukan, terutama :
1) kaset dan tube akan mengelilingi pasien
2) eksposi akan berlangsung beberapa saat, intruksikan pasien untuk diam.
sumber : http://www.babehedi.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar