LATAR BELAKANG
Pemeriksaan
aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan
bahan kontras media. Pemasukan bahan kontras media dilakukan dengan teknik
katerisasi melalui arteri femoralis menggunakan pesawat fluoroscopy untuk
melihat jalannya kontras media masuk ke dalam aorta abdomen.
Pemeriksaan
ini dilakukan apabila ada kelainan-kelainan pada aorta abdomen seperti adanya
penyumbatan pada pembuluh aorta ataupun pembuluh arteri.
Pemeriksaan
ini memerlukan waktu sehingga
pasien harus siap dengan persetujuan untuk
melakukan pemeriksaan aorta abdominalis secara indirect puncture.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan adalah untuk mengetahui bagaimana teknik dari
pemeriksaan aorta abdomen, persiapan pasien serta jalannya pemeriksaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI
Aorta
abdominalis dimulai dari vertebrae thorakalis XII. Arteri seliaka (coeliaca)
timbul tepat di bawah diafragma dan bercabang menjadi tiga cabang yaitu arteri
hepatica untuk melayani hati, arteri gastrika untuk melayani lambung dan arteri
lienalis untuk melayani limpa.
Arteri
mesentrika superior dan anterior mesentrika inferior untuk melayani peredaran
darah pada usus dan mesentrika, anterior renalis sinistra dan arteri renalis
dextra untuk melayani peredaran darah pada ginjal, arteri testikunalis untuk
melayani peredaran darah pada testis pria dan arteri ovarium untuk melayani
peredaran darah pada ovarium wanita.
Di depan
vertebrae lumbalis VI, aorta abdomen bercabang menjadi arteri iliaca sinistra
dan arteri iliaca dextra. Peredaran ini lokasinya agak sedikit inferior dan
kearah kiri dari pusat tubuh. dan kemudian bercabang lagi menjadi arteri iliaca
internal sinistra dan arteri iliaca interna dextra, dan arteri externa sinistra
dan arteri externa dextra. Arteri interna masuk ke pelvis untuk melayani
peredaran darah organ yang ada di dalam pelvis, sedangkan arteri externa masuk
ke arteri femoralis dan externa bawah untuk melayani peredaran darah anggota
gerak bawah.
2.2 PENGERTIAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan aortografi abdominalis dengan indirect puncture
adalah pemeriksaan pada pembuluh aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras
yang dimasukkan dengan cateter melalui arteri femoralis secara retrograde.
2.3 TUJUAN PEMERIKSAAN
Bertujuan untuk mendiagnosa penyakit pada aorta abdomen atau
melihat adakah kelainan-kelainan yang terdapat pada pembuluh aorta abdomen atau
disekitarnya.
2.4 INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Aneurisma
adalah sebuah pelebaran yang dapat tampak sebagai pembengkakkan yang berbentuk
jala bila seluruh lingkaran arteri terkena atau pembengkakkan berupa kantong
bila pada suatu bagian dindingnya terdapat kelemahan.
2. Embolisasi
adalah adanya bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan yang terjepit
di dalam pembuluh darah kecil.
3. Thrombosis
ialah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya.
4.
Aterosklerosis adalah kelainan progresif yang sering mengenai arteri
anggota gerak bawah dan menyebabkan pemucatan, rasa baal dan sakit.
2.5 KONTRA INDIKASI
· Pasien
alergi terhadap bahan kontras.
· Adanya
pendarahan.
· Kegagalan
ginjal moderat.
2.6 ALAT dan BAHAN
1. Pesawat
fluoroscopy.
2. Cine
folografi.
3. Film
changer.
4. Cateter.
5. Guide wire.
6. Gallipot.
7. Outomatic
injection.
8. Jarum
disposable.
9. Jarum lower
log 20-22 cm.
10. Winge nidle.
11. Baji penuntun.
12. Anestesi
local.
13. Marker.
2.7 PERSIAPAN PEMERIKSAAN
· Pasien
harus mengisi inform concern.
· Memeriksa
ureum dan kreatinin.
2.8 TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Buat foto
pendahuluan abdomen dengan pasien posisi supine.
2. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan dengan pasien yang sudah di anestesi local atau umum. Yang
dilakukan anestesi umum untuk orang dewasa dan yang anestesi local untuk anak
kecil.
3. Jarum khusus
dimasukkan ke arah satu arteri infemoral dengan kawat pemandu yang flexible
yang ditempatkan mengikuti arah jarum dan kemudian dikeluarkan.
4. Dan posisi
kateter diperiksa di bawah control layar monitor atau dengan menggunakan
fluoroscopy.
5. Jika posisi
kateter telah sesuai, kemudian suntikkan kontras media sebanyak 20-30cc.
6. Pemasukan
bahan kontras secara manual atau dengan penyuntikkan yang bertekanan agar
penyuntikkan dapat berjalan dengan baik dan cepat.
7. Terdapat
tiga gambaran abdominal aortografi yang digunakan dalam metode retrograde
melalui suntikkan yaitu pada waktu ½ detik kemudian 3 detik dan 7 detik.
PASCA PROSEDUR
Hal yang harus dilakukan adalah periksa hemostatis,
istirahat atau tidur selama 6 jam dan pantau penyuntikkan denyut nadi.
MASALAH UMUM DAN KOMPLIKASI
· Komplikasi
indicuate opasifikasi dari arteri symptomatic region.
· Komplikasi
tempat suntik seperti diseksi dan hematoma.
· Thrombosis
arteri femoralis atau iliac.
DENGAN KATERISASI
1. Cateter
dengan ujung timbal dimasukkan ke dalam arteri femoral dan melalui aorta sampai
pada level yang dibutuhkan.
2. Foto
pendahuluan dibuat untuk mengetahui posisi dari ujung timbale sebelum
penyuntikkan local dilakukan.
3. Cara
pemeriksaannya sama seperti dengan retrograde hanya saja pemeriksaan ini
menggunakan kateter.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 PENUTUP
Pada pemeriksaan ini pasien harus mengikuti
prosedur-prosedur dari persiapan pemeriksaan. Adapun pada pemeriksaan
aortografi abdominalis (indirect puncture) memerlukan waktu yang lama.
Kelebihan pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran secara
jelas dari pembuluh aorta abdomen. Dan adapun kelemahannya adalah pemeriksaan
ini sangat terasa sakit untuk pasien
karena pemasukan bahan kontras media melalui arteri femoralis yang
sangat tidak efesien.
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad, Kartono. 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Rogers, Peter M. D. 2003. Pocket Radiologist Abdominalis.
London: W. B Saunders Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar