Pengukuran radiasi
hambur merupakan salah satu yang harus dilakukan dalam uji kesesuaian pesawat
sinar-x. Uji kesesuaian ini mencakup Jaminan mutu (QA) dan
kendali mutu (QC) yang sangat penting dalam pelayanan radiologi
dianostik kepada pasien. QA/QC wajib
dilakukan dalam upaya menjamin pelayanan radiologi dianostik yang berkualitas,
yaitu pelayanan yang tepat, akurat dan aman bagi pasien, pekerja dan
lingkungan.
Jumat, 05 September 2014
KARYA TULIS ILMIAH ( P2.31.30.0.11.033 ) RADIOLOGI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Label:
jurnal sanitasi,
karya tulis,
paparan radiasi,
pengukuran,
pesawat sinar-x,
poltekkes jakarta ii,
radiasi,
radiasi eksterna,
radiasi hambur,
radiologi,
radioterapi,
toleransi,
uji kesesuaian
Jumat, 11 Juli 2014
Produksi Sinar X
Sinar-x merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio,panas, dan cahaya ultraviolet tetapi mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus bahan yang dilaluinya.
Menurut (Bushong, 2008) ,
Selasa, 17 Juni 2014
EFEK RADIASI
Tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organ tubuh terdiri dari sel-sel khusus. radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi operasi normal dari sel-sel ini. Dalam unit ini, kita akan membahas potensi efek biologis dan risiko karena radiasi pengion dan menempatkan potensi risiko tersebut ke dalam perspektif jika dibandingkan dengan pekerjaan lain dan kegiatan sehari-hari.
Sabtu, 14 Juni 2014
brakiterapi
Brakiterapi (braki artinya “pendek” dalam bahasa Yunani) adalah bentuk terapi radiasi di mana sumber radiasi ditempatkan di dalam atau di sekitar area yang akan diobati. Brakiterapi biasanya adalah bagian dari keseluruhan terapi yang termasuk terapi radiasi sinar eksternal.
Jenis dan aplikasi klinis Brakiterapi
Label:
bahaya,
CA,
Cancer,
cancer center,
carsinoma,
cervical,
dharmais hospital,
dosis,
efek,
genetik,
poltekkes jakarta ii,
radiasi interna,
radioterapi,
rs dharmais,
RTT,
terapi radiasi
teknik radioterapi ca cervix
Radioterapi adalah penggunaan radiasi pengion dalam upaya mengobati penderita kanker. Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan dosis yang tepat pada volume tumor/target yang dituju dan menjaga agar efek radiasi pada jaringan sehat disekitarnya tetap minimum. Radiasi akan merusak sel-sel kanker sehingga proses multiplikasi ataupun pembelahan sel-sel kanker akan terhambat. Tujuan
LAPORAN KASUS (TEKNIK RADIOGRAFI KONTRAS MEDIA )
“Prosedur Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Teknik Radiografi Antegrade Pyelografi
(APG)”
Disusun oleh :
OKI NUR FAJRI P2.31.30.0.11.029
RORY AGUSTRIA P2.31.30.0.11.030
TINGKAT II REGULER
JURUSAN
TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK
KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN JAKARTA II
Jl.
Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 1212
Aortografi abdominalis
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan
aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan
bahan kontras media. Pemasukan bahan kontras media dilakukan dengan teknik
katerisasi melalui arteri femoralis menggunakan pesawat fluoroscopy untuk
melihat jalannya kontras media masuk ke dalam aorta abdomen.
Pemeriksaan
ini dilakukan apabila ada kelainan-kelainan pada aorta abdomen seperti adanya
penyumbatan pada pembuluh aorta ataupun pembuluh arteri.
Pemeriksaan
ini memerlukan waktu sehingga
arteriografi femoralis
1. Latar Belakang
Sistem
peredaran darah di dalam tubuh manusia secara garis besar terbagi menjadi tiga
yaitu jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe. Pembuluh darah terbagi atas
tiga bagian yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah berfungsi
sebagai sistem transportasi darah di dalam tubuh yang membawa darah dari
jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Oleh karena itu, kelainan-
kelainan (penyumbatan, penyempitan, dan kelainan bawaan) yang
Dacryocystografi
A. PENGERTIAN
1. Pengertian
menurut Merril
Dacryocystografi adalah : pemeriksaan secara rdiologi dari
system nasolakrimal dengan cara mengisi kanal lumina dengan kontras yang
radioopaque.
2.
Pengertian menurut G. Briand
Dacryocystografi adalah : pemeriksaan radiology terhadap
system saluran air mata dengan menyuntikkan bahan
kontras.
3. Pengertian
menurut Pamela M. Kimber
Dacryocystografi adalah : pemeriksan radiology dari system
lakrimal dengan menggunakan kontras media.
4. Pengertian
menurut H. M. Saxton dan Basil St.
Dacryocystografi adalah : metode investigasi untk mengetahui
peenyebab epifora pada radiology yang ditentukan oleh lapangan, alam dan
obstruksi aliran air mata.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemeriksaan dacryocystografi adalah pemeriksaan radiology dari kelenjar air
mata dan salurannya dengan cara mengisi kanal lumina dengan bahan kontras
positif yang dapat larut dalam air.
A. ANATOMI DAN
FISIOLOGI
Lakrimal gland ( kelenjar air mata ) adalah
Minggu, 02 Februari 2014
BONE DENSITOMETRY (BMD)
Bone Densitometry
Bonedensitometer
atau juga disebut Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA). Mesin ini
memungkinkan pengukuran kepadatan tulang belakang, tulang paha dan
pergelangan tangan, serta komposisi tubuh total (lemak). Pandangan
lateral tulang belakang juga dapat diperoleh untuk deteksi fraktur.
Bonedensitometer secara ilmiah terbukti sebagai metode terbaik untuk
pengukuran kepadatan tulang.
Pemeriksaan
energi ganda X-Ray Absorpitometry (DEXA) memperkirakan jumlah konten
mineral tulang di daerah tertentu dari tubuh. Pemeriksaan DEXA mengukur
jumlah x-sinar yang diserap oleh tulang dalam tubuh Anda. Pemeriksaan
memungkinkan ahli radiologi untuk membedakan antara tulang dan jaringan
lunak, memberikan estimasi yang sangat akurat dari kepadatan tulang.
Scan kepadatan tulang lebih cepat dan tidak memerlukan suntikan
radionuklida serta bebas rasa sakit. Tes kepadatan tulang (DEXA) juga
dapat digunakan untuk menentukan apakah obat tertentu yang meningkatkan
kekuatan kepadatan tulang dari waktu ke waktu.
Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang.
Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan
lainnya penyebab osteoporosis yang bisa diatasi.
3. Macam-macam Densitometer
1. SPA (Single Photon Absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan.
2.SXA (Singel Energy x-ray absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan atau tumit.
3. Ultrasound untuk mengukur densitas tulang tumit, digunakan untuk skrining
4.QCT (Quantitative Computed Tomography) untuk mengukur belakang dan pinggang.
5. DEXA untuk mengukur tulang belakang, pinggul, atau seluruh tubuh.
6.PDXA (Peripheral Dual Energy x-ray Absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan, tumit atau jari.
7. RA (Radiographic Absorptiometry) menggunakan sinar x pada tangan atau
sepotong metal kecil untuk menghitung kepadatan tulang.
8. DPA (Dual Photo Absorptiometry) untuk mengukur tulang belakang,
pinggang atau seluruh tubuh.
KOMPUTER RADIOLOGI
Sejarah Komputer Radiologi
Sejak pertama didirikannya radiologi
semakin lama semakin berkembang. Dimulai dari
teknik pengambilan gambar oleh radiographer secara langsung tanpa memakai shilding. Karena
sejak saat itu belum diketahui dampak yang berarti akibar radiasi
yang
di timbulkan oleh sinar-X. Dan juga masih mamakai processing secara
manual,
sehingga banyak kerugian materi dan non materi yang banyak seperti :
1. Memakan
waktu yang cukup lama
2. Tidak
praktis
3. Radiasi
hamburnya besar sehingga membuat radiographer dahulu banyak yang terkena kanker
4. Alat-alatnya
masih sederhana atau belum memiliki alat pembantu dalam memposisikan pasien
Namun di tahun 70-an mulai muncul perkembangan khususnya dalam processing film. Dari yang sebelumnya menggunakan teknik developing, washing, hingga fixing sudah beralih memaka automatic processing. Namun belum lama berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Dalam bidang kedokteran khususnya radiologi dikenal istilah Digital Image yaitu prosedur yang berbasis computer, Mulai dari registrasi pasien hingga pasien mendapatkan hasil foto.
TERMINOLOGI
- Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan alat tubuh manusia
- Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi alat tubuh manusia
- Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang-tulang (Bahasa latin : Os) (Bahasa yunani : Osteon)
- Skeleton atau rangka adalah tulang pada tubuh bersendi membentuk susunan
KEDOKTERAN NUKLIR
Banyak
orang yang mungkin tidak tahu tentang kedokteran nuklir, dan merasa
asing ketika mendengarnya. Kedokteran nuklir ini merupakan salah satu
cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif untuk
menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari penyakit
manula. Bidang kedokteran nuklir laksana sebuah segitiga dengan
radiofarmaka, instrument, dan masalah biomedik sebagai sisi-sisinya,
serta penderita ditengahnya. Kedokteran nuklir menggunakan sumber
radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi, dan biokimia, sehingga dapat
digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi, dan penelitian kedokteran.
Keunggulan
kedokteran nuklir terletak pada kemampuannya mendeteksi bahan bahan
yang ditandai dengan perunut radioaktif. Bahan – bahan tersebut yang
dikenal dengan istilah radiofarmaka, dimasukkan ke dalam tubuh melalui
inhalasi, intravena, mulut. Setelah berada di dalam tubuh, dapat diikuti
nasibnya di dalam organ atau jaringan menggunakan detektor pemancar
gamma yang ditempatkan
di
luar tubuh. Dapat pula dilakukan analisis kandungan radiofarmaka dalam
cuplikan darah, urine, feses, atau udara yang dihembuskan melalui
pernafasan, bahkan dalam jaringan. Melalui teknik pencitraan
dapat dipantau distribusi radioaktivitas di organ atau bagian tubuh sebagai fungsi waktu.
TOMOGRAFI
Tomografi adalah teknik radiografi untuk memperlihatkan struktur
jaringan anatomi yang berada pada sebuah bidang jaringan dimana struktur
anatomi diatas dan dibawahnya terlihat kabur ( Principles of
radiographic Imaging An Art and science, 1992), sedangkan Menurut
Richard R Chalton (1992) , tomografi adalah teknik radiografi untuk
memperlihatkan gambaran lapisan-lapisan tubuh tertentu dengan cara
mengaburkan lapisan atas dan bawahnya.
Prinsip tomografi adalah mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari
suatu lapisan tertentu dari organ tubuh dengan cara menggerakkan 2
diantara 3 komponen,. 3 komponen tersebut adalah tube, kaset dan obyek.
Tabung sinar x dan image receptor ( kaset ), bergerak berlawanan arah
pada sebuah titik yang dinamakanfulcrum ( pivot point ) fulcrum
merupakan titik gerak dari tabung sinar x danimage receptor
terkonsentrasi (X-ray equipment for student radiographer, 1975).
PESAWAT SINAR – X DENTAL
Pesawt sinar – x dental adalah pesawat sinar – x yang di gunakan untuk pemeriksaan mulut, gigi,dan rahangn
- Komponen Pesawat Sinar - X Dental
- Panel Control
- Extension ARM
- Tube Head
- Slinder Conus
.
2 .Gambar Pesawt Sinar – X Dental
- Pada saat pemeriksaan gigio pasien sebaiknya menggunakan apron
- Opertor sebaiknya berada pada jarak 2 meter dari pasien dan berada di belakang pelindung timbal
- Switch yang digunakan sebaiknya yang bertipe tekan terus
- Ujung Conus harus menempel pada pasiean untuk jarak minimum fokus kulit
PANORAMIC
Dental / gigi seringnya tertutup oleh tulang maxilla dan mandibula. Radiografi panoramic dapat membuat foto gigi, tanpa tertutupi / overlaping dengan tulang-tulang tersebut.
Panoramic berasal dari kata Panorama, artinya pandangan yang tak terhalang dari berbagai arah untuk melihat suatu bayangan atau obyek.
Panoramic dibuat berdasarkan penggunaan sumber sinar :
Sumber sinar intra oral
Sumber sinar extra oral
Rabu, 29 Januari 2014
Sikap Remaja Menghadapi HIV/AIDS
Dewasa ini, orang ramai membicarakan HIV dan AIDS. Namun banyak di antara mereka yang belum mengetahui apakah sebenarnya HIV/AIDS itu sendiri. Sebagai remaja intelek, sudah seharusnya kita mengetahui apakah sebenarnya HIV/AIDS itu? Bagaimana cara mencegahnya serta bagaimana cara memperlakukan seorang penderita HIV/AIDS.
AIDS yang merupakan singkatan dari Accuirred Immune Deficiency Sindrome adalah suatu sindrom "serbuan" penyakit-penyakit terhadap tubuh akibat menurunnya sistem kekebalan. AIDS disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).
HIV dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui kontak cairan pada alat reproduksi, kontak darah (misalnya transfusi darah, kontak luka, dll.), penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan kehamilan. Penularan melalui produk darah secara teori dapat saja terjadi, namun pada kenyataannya prosentasenya sangat kecil.
Setelah seseorang terinfeksi HIV, HIV akan bersembunyi di dalam sel darah putih, terutama sel-sel limfosit T4. Selama terinfeksi, sel limfosit T4 menjadi wahana perkembangbiakan HIV. Fase ini disebut Stadium Inkubasi. Pada fase ini orang tersebut tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin banyak dan semakin menggerogoti kekebalan tubuhnya. Fase ini berlangsung selama lebih kurang limasampai sepuluh tahun. Jika dilakukan tes antibodi untuk mengetahui keberadaan HIV, hasilnya akan negatif tapi ia sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
AIDS yang merupakan singkatan dari Accuirred Immune Deficiency Sindrome adalah suatu sindrom "serbuan" penyakit-penyakit terhadap tubuh akibat menurunnya sistem kekebalan. AIDS disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).
HIV dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui kontak cairan pada alat reproduksi, kontak darah (misalnya transfusi darah, kontak luka, dll.), penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan kehamilan. Penularan melalui produk darah secara teori dapat saja terjadi, namun pada kenyataannya prosentasenya sangat kecil.
Setelah seseorang terinfeksi HIV, HIV akan bersembunyi di dalam sel darah putih, terutama sel-sel limfosit T4. Selama terinfeksi, sel limfosit T4 menjadi wahana perkembangbiakan HIV. Fase ini disebut Stadium Inkubasi. Pada fase ini orang tersebut tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin banyak dan semakin menggerogoti kekebalan tubuhnya. Fase ini berlangsung selama lebih kurang limasampai sepuluh tahun. Jika dilakukan tes antibodi untuk mengetahui keberadaan HIV, hasilnya akan negatif tapi ia sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Minggu, 19 Januari 2014
INFORMATION ABOUT RADIOTHERAPY
Radioterapi adalah terapi kanker
yang menggunakan energi pengion yang bertujuan untuk mematikan sel kanker
sebanyak mungkin dengan kerusakan sel normal sekecil mungkin.. Radiasi
pengion adalah Gelombang elektromagnetik atau
partikel yang bila mengenai materi akan menyebabkan suatu proses ionisasi pada
materi tersebut.
Tujuan radioterapi
adalah untuk pengobatan secara radikal, dimana diuraikan sebagai berikut:
A. sebagai
terapi paliatif yaitu untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit atau tidak
nyaman
PESAWAT RADIOGRAFI PANORAMIC
Pengertian panoramic radiografi ( E. Langland , 1982) , panoramic berasal dari kata panorama yang artinya pemandangan yang luas dan indah , sedangkan panoramic dalam arti radiografi adalah teknik pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran gigi geligi berikut mandibula dan maxilla. Istilah panoramic ini dimulai di kenal tahun 1959 saat S.S White Company di Amerika Utara memperkenalkan pesawat panorex/panoramic, yang mana sekarang di kenal dengan pesawat panoramic.
MEKANISME / SISTEM KERJA PANORAMIK
Sistem kerja dari pesawat panoramic menurut Olaf E Langland (1982) , prinsipnya adalah sama dengan tomogram, yang mana tube dan film selama eksposi berputar mengelilingi pasien, dengan tiga pusat sumbu rotasi, satu sumbu rotasi konsentris anterior (tepatnya disebelah insisivus pada regiomolar). Dan satu sumbu eksentris untuk bagian rahang samping (tepatnya dibelakang molar tiga). Untuk menghasilkan gambaran yang baik sewaktu film dan tube berputar , posisi kepala harus dalam keadaan fixaxi, waktu berputar tube dan film ini biasanya di set atau diatur oleh pabrik dan operator / radiographer hanya menekan tombol timer yang ada, hingga perputaran film dan tube selama expose dapat menggambarkan keseluruhan gigi-geligi dari geraham paling kiri (molar tiga kiri) sampai gigi geraham paling kanan (molar tiga kanan).
Sistem kerja pesawat ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Peralatan yang digunakan.
Pesawat.
Pesawat yang digunakan pada radiografi panoramic dan sepalometri umumnya telah dirangkai menjadi satu, radiographer hanya mengubah fungsi yang ada pada tabel pesawat dan jarak antara focus ke film (FFD).
Kaset.
Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi panoramic digunakan kaset kurva ukuran 15 x 30 cm dan menggunakan intensifier screen blue emitting dan green emitting.
Film
Film panoramic ukuran 6 x 12 inch ( 15 x 30 cm)
Prosedur penatalaksanaan pemeriksaan panoramic, menurut Richard C. O’Brien
a. Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
b. Temporal clampsk dutu digunakan untuk fiksasi kepala, sebelum pasien diintruksikan duduk, tentukan kV
dan mA sesuai dengan keadaan pasien.
c. Intruksikan pasien untuk duduk, letakan dagu pada chin rest sehingga posisi kepala dari pasien menjadi simetris. Jika pertengahan kepala tidak tepat pada chin rest, maka gigi molar yang di hasilkan pada film tidak dalam ukuran yang tepat. Ketika pasien diposisikan dengan tepat sesuai intruksi, columna spinalis akan tergambar tepat dibelakang dari insisivus tengah.
d. Jika gambaran yang di inginkan terhindar dari overlapping dengan gigi geligi kain kasa diletakan antara insisivus pasien.
e. Kaset dan tube harus tepat segaris dengan arkus pasien, untuk memenuhi hal tersebut, naikan atau turunkan kepala tube dengan menggunakan foot pedal dan hand switch sampai angka pada skala di chin rest sesuai dengan skala unit.
f. Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi dilakukan, terutama :
1) kaset dan tube akan mengelilingi pasien
2) eksposi akan berlangsung beberapa saat, intruksikan pasien untuk diam.
sumber : http://www.babehedi.com
Rabu, 15 Januari 2014
Radiologi Unit Gawat Darurat
trauma
Radiologi adalah suatu jenis pemeriksaan radiologi yang mana ditujukan
bagi seorang radiografer untuk dapat membuat gambaran sebaik dan sejelas
mungkin dari pasien – pasien trauma yang kebanyakan tidak kooperatif
dalam menjalankan pemeriksaan rontgen. Trauma Radiologi yang biasa
dijumpai pada bagian Instalasi Gawat Darurat sebuah rumah sakit dapat
menjadi sebuah pilihan lingkungan pekerjaan yang menarik dan menantang
bagi seorang radiografer. Namun ,tidak dapat dipungkiri juga kasus –
kasus trauma radiologi pun dapat menjadi sebuah pekerjaan radiografi
yang menakutkan atau bahkan membuat pusing kepala. Perbedaan teknik
pemeriksaan yang harus dilakukan terhadap pasien yang bukan kasus
trauma dengan pasien yang mengalami kasus trauma amat bergantung pada
persiapan seorang radiografer dalam menangani situasi tersebut. Tanggung
jawab dalam penatalaksanaan pemeriksaan kasus trauma radiologi ini
menjadi sesuatu yang tak dapat disepelekan oleh seorang radiografer.
Kasus
trauma dapat terjadi pada semua rentang usia. Trauma dapat diartikan
sebagai sebuah kejadian tiba – tiba ,yang tak terduga dan terjadi secara
cepat. Sumber kasus trauma di Amerika ,National Trauma DataBase
menyebutkan bahwa sekitar 1.1 juta kasus trauma tercatat sepanjang
periode tahun 2004. Dengan rentang usia pasien antara 0 tahun sampai 85
tahun .Dengan catatan kasus paling banyak disebabkan oleh kecelakaan
lalulintas. Pasien- pasien yang sering ditemukan sudah dalam kondisi
yang tidak sadarkan diri dan tentunya memerlukan penanganan penuh dari
seorang tenaga medis yang dalam hal ini adalah kita sebagai seorang
radiografer.
Berikut
ini ialah beberapa hal penting yang harus dipahami dan dimengerti oleh
seorang radiografer dalam menangani kasus – kasus trauma radiologi.
1) Waktu
Waktu
menjadi sebuah asset yang amat berharga ,khususnya dalam menangani
kasus pasien trauma. Namun bukan berarti pemeriksaan tersebut
dilaksanakan dengan asal- asalan dan seenaknya saja. Pemeriksaan ini
dimaksudkan sesegera dan secepat mungkin ,mengingat kondisi pasien yang
tentunya membutuhkan penanganan lebih lanjut sesudah dirontgen.
2) Pemposisian Pasien dan Objek
Bertindak
hati – hati dalam pemposisian pasien trauma menjadi hal utama yang
harus diperhatikan,mengingat kondisi tubuh pasien yang tentunya tidak
sebaik yang kita duga. Sebisa mungkin posisikan secara maksimal
kemampuan tube dan kaset dalam pemposisiannya daripada kita hanya
terfokus pada pemposisian organ tubuh pasien yang kondisinya akan sulit
untuk diatur.
3) Proteksi Radiasi
Hal
penting yang harus selalu diingat juga oleh seorang radiografer pasien
trauma ialah proteksi radiasi yang mencakup pasien trauma tersebut ,si
radiografer itu sendiri beserta tenaga medis lainnya yang berada pada
area pemeriksaan sinar X tersebut. Contoh – contoh proteksi radiasi
tersebut antara lain :
- Gunakan kolimasi secukupnya pada batas area objek yang akan dirontgen saja.
- Memastikan
tenaga medis dan orang – orang di sekitar pasien harus dievakuasi
sementara saat adanya eksposi. Dan bila diharuskan adanya orang lain di
sekitar pasien , maka seorang radiografer pasien trauma tersebut harus
melindungi orang tersebut dengan menggunakan apron
berminat jadi radiografer igd ??
http://cafe-radiologi.blogspot.com/2010/08/ugd-radiologi-unit-gawat-darurat.html
Langganan:
Postingan (Atom)